Selamat Datang !! Ayo Buruan Gabung bersama kami di www.pokermania88.com Poker dan Domino dalam 1 Website !!!

Selasa, 17 November 2015

Bercinta di Villa

Pokermania88.com “Ke puncak yuk say.. ” ajak Ale’ pacarku mendadak sembari memeluk tubuhku yang kecil (160/54).
Dia memanglah mempunyai suatu villa di puncak. Memanglah sih, terasa telah lama sekali kami tak liburan, mulai sejak ia buka usaha bengkelnya.

“Boleh.. Kapan? ” jawabku.
“Jumat sore ini kita pergi, selalu pulangnya senin sore. Kan senin hari libur! ”
Bisa juga pikirku. “Ok! ” jawabku sepakat.
jumat sore itu, saya dijemput di kantor. Telah siap dengan seluruhnya barang-barangku. Kuletakkan tubuhku dijok mobil porche birunya yang empuk. Saat sebelum pergi, ia pernah mencium bibirku lembut, lalu mencapai gas, serta kami pergi ke puncak.
Dalam perjalanan, sebentar-sebentar tangan kanannya menyeka pahaku, terkadang ke dadaku, serta menyeka tetekku yang memiliki ukuran 36B, sampai puting ku mengeras. Ku geser tubuhku menghadapnya dengan satu kaki menekuk ke arahnya sampai rokku terbuka serta menunjukkan celah vaginaku yang cuma ditutupi celana g-string merah yang dibelikannya minggu lantas. Jarinya juga menggeser tali g-stringku kesamping, lalu memainkan jarinya di vaginaku yang telah mulai basah. Jarinya mengorek-ngorek ke vaginaku, seolah berupaya menarik clitorisku keluar.

“Ssh.. Aah.. Shh.. Ah.. ” desahku sembari memuntir muntir putingku sendiri.

Ditengah jalanan yang macet pada puncak serta jakarta, di dalam mobil porche nya yang berkaca hitam, saya buka resleting celananya, serta mulai mengulum penisnya yang telah mulai mengeras. Batang penis selama 20 cm itu kukulum masuk ke mulutku. Lantaran tidak bisa seluruhnya masuk, saya memegang bekas batangnya dengan tangan kananku serta mulai mengocoknya.

“Aaakhh.. Say.. Enak.. Pinter banget sih.. ” sembari tangannya sebentar sebentar menghimpit kepalaku.

Kujilati batang penisnya, kuemput buah zakarnya. Kusedot sedot kepala penisnya, serta kumainkan lidahku berputar putar di atas helemnya waktu penisnya masih juga dalam mulutku, sampai penisnya yang besar itu seperti berputar putar di mulutku yang sempit. Tiba tiba ia menghimpit kepalaku sampai penisnya merasa penuh dalam mulutku serta ia keluarkan pejunya ke mulutku yang kutelan habis pejunya.

“Ssshh.. Ahh.. Say, semakin mahir saja anda nyedotnya.. Ada yang ngajarin ya? ” katanya sembari tersenyum serta melirikku nakal. Saya kembali pada posisiku bertumpu pada sandaran kursi dengan satu kaki naik serta jariku memainkan vaginaku yang telah sangatlah basah.

“Sudah tidak tahan sayang? Ada dildo tuh di dalam dashbord, ” katanya sembari menunjuk dashbord mobilnya.

Ia memanglah paling suka membelikan saya mainan baru berbentuk dildo atau cuma suatu vibrator. Suatu dildo karet yang cukup kecil selama 10 cm serta berdiameter 2 cm dengan duri-duri yang agak rebah. Perlahan-lahan dia masukkan dalam vaginaku.

“Sshh.. ” desisku rasakan ada barang yang masuk dalam vaginaku.

Belum hingga mentok ia mendorongnya, mendadak ia menariknya cepat serta bikin duri-duri yang semula tidur, tiba tiba berdiri serta menggaruk dinding vaginaku!

“Aaahh.. Allee’.. ” jeritku kaget, saya tak menduga bakal seenak itu.

Dengan pintu juga sebagai topangan tubuhku, saya sedikit menggoyang pinggulku ikuti irama keluar masuk dildo dalam vaginaku. Lantaran sesekali Ale’ mesti melepas dildo itu, pada akhirnya saya mengambilnya serta mengaturnya sendiri.

“Aaahh.. Aahh.. Allee.. ” desahku setiap saat dildo itu kutarik keluar.

Belum saya meraih klimaks, nyatanya mobil sudah masuk ke garasi Villanya. Mendadak Ale’ buka pintu yang kusandari, sampai saya nyaris terjatuh, namun ia menahanku dari belakang. Lalu ia menggantikan dildo yang ada pada vaginaku serta ia mengocoknya cepat.

“Ssshha aahh.. Aaahh.. Aaahh.. Allee’.. Ahh.. Fuck me.. Fuck me.. ”

Mendengar rintihanku, ia segera membalik tubuhku serta mengarahkan penisnya yang sudah berdiri tegak ke lubang vaginaku. Sekalipun telah basah, namun tetap harus, penisnya yang berdiameter 5 cm itu tidak bisa masuk dengan gampang. Sesudah sekian kali kepala penisnya mengorek lubang vaginaku, pada akhirnya bisa pula masuk.

“Sshh aahh.. ” jeritku saat ia menusukkan penisnya dalam sekalipun masih tetap tersisa 4 cm di luar vaginaku.

Ia mengikatkan kakiku ke pinggulnya serta ia menarikku keluar dari mobil, sampai saya digendongnya dengan penis telah ada di dalam vaginaku. Ia membawaku masuk ke kamarnya di lantai 1, sekalipun ia mesti naik tangga, Ale’ terus kuat mengangkatku, serta saya telah mulai mengejang lantaran merasa sangatlah mengganjal dengan 4 cm penisnya yang seperti menusuk-nusuk berupaya mendobrak peranakanku. Serta kakiku makin kuat menjepit pinggulnya.

Sesampainya di kamar, ia menidurkanku di atas kasurnya yang empuk, lalu mengangkat ke-2 kakiku ke pundaknya serta merapatkan pahaku.

“Ahh.. Allee.. Ennakk.. ffuucckk.. HH.. ”

Vaginaku merasa sangatlah sempit, serta ia mengocok penisnya serta memaksakan penisnya yang tersisa di luar untuk masuk lebih dalam. Namun masih tetap tak dapat. Ia selekasnya membalikkan tubuhku, sampai dalam posisi doggy dengan dia berdiri di tepi kasur. Tubuhku telah mulai bergetar keras lantaran enaknya, Ale’ terus menusukkan penisnya dengan membabi buta ke vaginaku, sesaat tangannya memeras-meras tetekku dengan keras sampai meninggalkan sisa merah.

“Aaahh.. Allee.. SsSSHH.. Alee.. Saya ingin keluaarr nihh.. lebbiihh ceeppaatt ssaayyaangghh.. ” pintaku dengan nafsu yang telah nyaris tidak bisa ditahan lagi.
“Samaa ssayy.. keeluaariin diimanaa? ” bertanya alle dengan makin cepat ia mengocok penisnya.
“Di daleemm ajaa.. diddalleemm.. Aaahh.. Ssshh.. Aaahh.. ” jawabku lantaran saya telah minum pil KB sebagian bln. ini.
“Baarreengngg ssaayy.. Dikkitt llaggii.. Aahh.. ”

Berbarengan dengan keluarnya pejunya dalam vaginaku serta rongga vaginaku yang berkedut keras. Tak tahu berapakah kali Ale’ semprotkan pejunya, lantaran cukup banyak, hingga meleleh keluar vaginaku bercampur dengan cairan cinta dari dalam vaginaku.

“Makasih sayang.. ” katanya sembari mengecup keningku.
“Ale’.. Anda memang jago! ” pujiku padanya.

Sesudah agak lama saya berbaring di dadanya. Ia menyuruhku bersihkan diri di kamar mandi, sesaat ia mengambil beberapa barang kami di mobilnya.
Pokermania88.com 

Sesaat saya mandi dengan shower, samar samar saya mendengar ada orang terlibat perbincangan bincang di kamar. Semula kupikir nada TV yang keras. Nyatanya saat saya keluar cuma dengan berlilitkan handuk, saya terperanjat lihat Micky serta Barry, dua rekan Ale’ yang tidak kalah macho! Ale’ segera memelukku dari belakang serta mencium leherku serta membuyarkan terkejutku.

“Mereka ke sini ingin ikut-ikutan main say. Kamukan dahulu katakan mau cobalah main dengan cowok kian lebih 1. Daripada mencari yang tidak terang, mending mencari rekan sendiri. Mereka juga sukai kok say, serta mereka juga sukai anda. Tidak ayah kan? ” katanya mesra.
“Ale’.. Kamu paham.kamu mengerti saja! ” ujarku sembari melingkarkan tanganku ke belakang kepalanya lalu menciumnya mesra.

Sembari Ale’ menciumku, ia berikan sinyal pada ke-2 rekannya untuk mendekat, ia sedikit mendorongku untuk tiduran di kasur. Saat saya telah terlentang di atas kasur, ia menyodorkan penisnya ke mulutku. Segera ku sambut penisnya yang besar itu serta mulai menjilat jilatnya. Sesaat Barry mulai menjilati putingku yang telah keras. Micky, memainkan vaginaku dengan lidahnya. Mengorek ngoreknya dengan lidahnya yang panas.

“Emmpphh.. ” desahku tertahan penis Ale’ setiap saat Micky mengorek clitorisku dengan lidahnya.

Barry tiba tiba melepas antingnya serta menjepitkan di putingku.

“Barry.. Sakit sayang.. ” kataku sebentar melepas penis Ale’ dari mulutku.
“Tenang sayang.. Enak kok. ” katanya lalu menjilat putingku yang menggunakan anting itu.

Serta memanglah nyatanya enak. Kujilat kembali penis Ale’ seperti menjilat batang eskrim yang besar. Tidak lama, Micky melepas mulutnya dari vaginaku serta tiduran di sebelahku sesaat Barry tiduran diatasku. Kulirik Micky yang tengah memoleskan penisnya dengan madu. Ale’ mengangkatku sampai nyaris duduk di atas Micky yang terbaring disebelahku. Ia menumpukan kepalaku ke dadanya yang bagian, sampai pantatku menghadap Micky.

Tiba tiba kurasakan jari Micky yang sudah diolesi madu masuk anusku.

“Ssshh.. Aaahh.. Mic, sakit.. Ssshh.. ” jeritku.
“Tenang say.. Sakitnya hanya sesaat, namun enaknya selangit. Relax saja, serta enjoy agar tidak sakit. ”

Saya berupaya tenang sembari bertumpu pada dada Ale’. Semakin lama semakin enak, selang beberapa saat Micky menusukkan penisnya selama 14 cm dg diameter 4 cm, menerobos dalam anusku.

“Aaahh.. Ssshh.. ” jeritku sembari mempererat pelukanku pada Ale’.

Sesudah penisnya masuk seluruhnya ke anusku, Ale’ membuatku terlentang di atas Micky. Lalu ia mengikatkan ke-2 tanganku ke kepala ranjang yang cukup tinggi dengan memakai kain yang cukup halus, sampai saya bisa berpegangan serta sedikit mengangkat pantatku dengan kaki mengangkang. Ale’ tak buang kesepatan ini untuk mulai mengorek lubang vaginaku dengan penisnya yang besar.

“Aahh.. Hhh.. Ssshh.. Alee.. Massuukkinn ssayy.. ” mendengar permintaanku itu, Ale’ tak segan segan mulai menusukkan penisnya ke vaginaku.
“Emmpphh.. Penuhh Lee’.. Pelan pelan.. ”

Perlahan-lahan tetapi pasti, Ale’ menusukkan penisnya yang besar itu ke vaginaku sampai mentok. Ale’ mulai mencondongkan tubuhnya ke arahku serta menggunakan satu kakinya untuk menyokong tubuhnya, ia mulai mengayunkan pinggangnya. Pertama pelan.. Lalu semakin cepat, serta semakin cepatt..

“Ssshh aahh.. Alee.. ”

Micky juga mulai menggoyangkan pinggulnya bikin ke-2 lubangku dikocok bertukaran. Saat Ale’ masuk, Micky keluar. Ale’ keluar, Micky masuk, demikian selanjutnya sampai..

“Ahh.. Ssshh.. AAHh.. Ssayy.. Fuckk..!! Alee.. nanti lagi dapeett nih.. Aaahh.. ” jeritku..
“I’m coming.. ” desah Micky..
“Ssh.. Iiyaa.. Keeluar bareng ya.. Shh.. Aahh.. Ahh” tutur Ale’.

Tiba tiba kurasakan perasaan nikmat yang tidak bisa kutahan, lorong vaginaku mulai berkedut keras sinyal saya mulai orgasme.
“AAH.. ” jeritku, berbarengan dengan semprotan pejuh di anusku. Disambut dengan tusukkan yang dalam di vaginaku serta tumpahan pejuh Ale’ dalam vaginaku dan kedutan yang keras dari penis Micky di anusku serta penis Ale’ di vaginaku.

Lemas tubuhku dibuatnya, saya masih tetap ada di antara Micky serta Ale’ seperti sandwich yang basah dengan keringat. Masih tetap dengan penis yang menancap di anus serta vaginaku. Ale’ menarikku sampai penis Micky terlepas dari anusku.
“Plop” bunyinya nyaring.
Penis Ale’ masih tetap 1/2 berdiri masih juga dalam vaginaku, sembari ia menidurkanku di dadanya. Kulirik jam dinding telah jam 3 pagi serta saya segera tertidur capek.

Paginya, saya terbangun lantaran rasakan ada yang menjilat jilat vaginaku serta meremas remas tetekku. Nyatanya Barry yang menjilatku serta Ale’ dan Micky yang meremas tetekku.

“Ssh.. Aaahh.. Enak Barry.. ”

Tidak lama Barry duduk berlutut di depan vaginaku serta mengarahkan penisnya yang agak bengkok ke atas seperti pisang itu ke celah vaginaku.

“Aaahh.. ” jeritku saat ia menusukkan penisnya dengan cepat ke vaginaku.

Seolah ada yang menggaruk sisi atas lorong vaginaku. Lalu Barry mengangkat kaki kananku serta menempatkannya diatas kaki kiriku sampai tubuhku seperti terpelintir lantaran ke-2 tetekku ditahan dalam mulut Ale’ serta Micky.

“Aduuhh.. Enaakkhh.. ”

Penisnya yang bengkok itu menggaruk sisi dalam vaginaku. Perlahan-lahan tetapi pasti Barry mengocok vaginaku..

“Sshh.. Aahahh.. Barryy.. Mmmhh.. ”

Dengan irama 3 kali tusukan pelan serta 1 kali tusukan cepat serta dalam, membuatku melayang dibuatnya. Tidak lama tusukkan penisnya makin tidak termonitor, makin membabi buta membuatku makin melayang!

“Ahh.. Ssshh.. Emmpphh.. ” desahku waktu Barry kembali buka kakiku sampai vaginaku terbuka lebar di hadapannya.

Ale’ menepuk nepuk serta menghimpit nekan vaginaku agar saya makin terangsang. Ia mengaitkan jarinya ke bibir vaginaku sampai tertarik.

“Ahh.. Ssshh.. Ahh.. Bbarryy.. Lebihh cceeppaat.. Mauu keluaarr niihh.. ”

Selekasnya Barry mencabut penisnya. Saat itu juga saya kecewa, nyatanya ia bertukar posisi dengan Ale’, Ale’ segera menusukkan penisnya yang besar itu dalam vaginaku serta Barry menjepitkan penisnya di antara tetekku serta mulai mengocoknya sampai ia memuncratkan pejunya ke wajahku. Sesaat Ale’ mengocokkan penisnya yang panjang itu dalam vaginaku.

“Aaahh.. Ssshh, ” jeritku merasa seluruhnya ototku tegang lantaran orgasm yang kurasakan sembari rasakan kedutan penis Ale’ mengisyaratkan ia telah keluarkan pejunya dalam vaginaku.

Lemas sekali tubuhku, mesti melayani mereka. Ale’ tiba tiba mengangkatku serta membawaku ke kamarmandi. Di sana telah ada Micky yang tengah mengisikan bath tub dengan air panas serta sabun susu wangi. Ale’ mencelupkan tubuhku yang letih ke dalamnya.

“Kamu istirahat dahulu deh say.. Kelak bila telah usai, segera ke ruangan makan ya, ” katanya sembari mencium keningku.

Seputar 1/2 jam saya berendam melepas capek. Sesudah usai, seperti keinginan Ale’ saya menuju ruangan makan, cuma dibalut mantel mandi.

Di sana telah ada dua orang wanita yang tengah memasak di dapur. Keduanya tidak kalah sexy dariku. Nyatanya mereka yaitu Amy (160/54 34C) yang nyatanya pacarnya Micky. Dan Sylvy (158/53 34B) yang yaitu pacarnya Barry. Keduanya menggunakan celana hotpants yang menunjukkan paha mereka yang putih serta mulus serta kaos jenis kemben yang cuma tutup payudara mereka yang besar. Samar samar tampak puting mereka menonjol di balik kaosnya.

“Sini sayang, kita sarapan dahulu, ” tutur Ale’ sembari keluarkan kursi disampingnya.

Sesudah menanti saya duduk, ia juga duduk di kursinya. Micky serta Amy nyatanya telah usai makan, serta mereka saat ini ada di dapur sembari berciuman dilihat kami berempat.

Celana Amy di buka serta di lemparkan ke bawah lalu melepas kembennya, sampai Amy jadi bugil. Kulihat penis Ale’ serta Barry yang ada disisiku yang satunya telah berdiri tegak. Saya serta Sylvy sama-sama lihat, tidak lama Sylvy menghilang di bawah meja, nyatanya tengah meng-oral penisnya Barry. Ale’ lalu melihatku seolah memintaku mengoral penisnya. Namun lantaran saya belum usai makan, saya cuma mengocok penisnya pelan sembari berkata,

“Sabar sayang.. ”

Micky mengangkat kaki kanan Amy lalu mulai menusukkan penisnya dalam-dalam.

“Aaahh.. ” desah Amy membuatku juga makin terangsang.

Ale’ yang sudah usai makan, menyingkapkan mantel mandiku serta mulai menggigit putingku yang telah mengeras serta mengorek vaginaku dengan jarinya. Sembari saya menghimpit kepalanya ke dadaku, saya lihat Micky yang tengah mengocok vagina Amy sembari menciumi teteknya serta Barry yang keenakan disebelahku lantaran penisnya dikulum Sylvy.

“Aaagghh.. Mic.. I’m commingg.. ” jerit Amy.

Tidak lama kulihat lelehan pejuh di paha kiri Amy mengisyaratkan Micky telah menembakkan pejunya.

“Ssshh.. fuucckk.. ” desah Barry disebelahku, lalu kulihat Sylvy nampak dari bawah meja dengan bibirnya penuh dengan pejuh. Ale’ melepas pagutannya di tetekku.
“Nonton BF yuk, ” ajaknya ke ruangan TV. Serta kami bermain selama seharian. Baca juga Narasi Sex Dapur Kesenangan Terima kasih telah membaca narasi sex di gambarseks. com terus kunjungi situs ini lantaran sehari-harinya admin up-date narasi yang paling baru.



Agent Judi Online Terpecaya
Ayo Buruan Gabung bersama kami
SMS        : +85512337250
BBM        :  26567C1F
WE CHAT    : POKERMANIA88
WHATSAPP   : POKERMANIA88
YM         : cs_pokermania88

daftar dan menangkan hadiah JackPot Di Agent kami!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com